Fakta
Sebelum melakukan percobaan, Amatilah video beikut ini dengan seksama !
Dampak Penggunaan Minyak Goreng Secara Berulang Bagi Kesehatan yang Luput
Penggunaan minyak goreng perlu diawasi apalagi jika minyak yang sudah digunakan berulang kali. Karena minyak jelantah sendiri sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia. Untuk mengenali bentuk minyak jelantah bisa dilihat dari warnanya yang coklat gelap, kental dan berbau tengik. Minyak yang seringdigunakan berkali-kali jadi sarang perkembangbiakan sebagaijenis bakteri.
Dampak Serius Minyak Jelantah Bagi Lingkungan
Minyak jelantah yang belum ditangani dengan benar dan dibuang langsung ke saluran umum akan menyebabkan pencemaran pada tanah dan air permukaaan. Hal ini masih kurang kesadaran masyarakatumum maupun pedagang kuliner yang membuang limbah minyakgoreng. Oleh sebab itu perlu adanya inovasi dalam pengelolaan limbah minyak goreng menjadi produk yang bernilai ekonomis dan salah satu upaya untuk melakukan sosialisasi dan transformasi pengetahuan tentang pemanfaatan tersebut adalah melalui pendekatan komunikasi lingkungan yang efektif. Berdasarkan permasalahan tersebut, rancanglah sebuah proyek penyelesian tentang bagaimana pengelolaan limbah minyak jelantah yang baik!
Kelancaran / Fluency
Setelah membaca wacana di atas, buatlah kelompok terdiri dari 3-5 mahasiswa dan lakukanlah diskusi dengan teman sekelompok. Perhatikan permasalahan secara jelas pada wacana tersebut, apa saja permasalahan yang terdapat pada wacana tersebut! Prinsip kimia hijau manakah yang harus di penuhi serta bagaimana rencana atau upaya apa saja yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi masalah tersebut ?
Keluwesan / Flexibility
Dari beberapa rencana dan solusi yang telah kamu dapatkan, Pilihlah satu dan uraikan apa saja manfaat penggunaannya dan bagaimanakah peranannya dalam prinsip kimia hijau ?
Tujuan Percobaan
Membuat biodesel dari minyak jelantah sebagai bahan bakar alternatif .
Dasar Teori
Dampak dari penggunaan minyak kelapa sawit yang berlebihan adalah dihasilkan limbah minyak kelapa sawit (minyak jelantah ). Dalam mengatasi permasalahan tersebut diperlukan usaha untuk mengubah minyak jelantah menjadi suatu produk yang bernilai lebih, seperti biodesel (Efendi et al., 2018). Diharapkan bahan bakar alternative ini dapat mencegah atau mengurangi kemungkinan buruk yang akan terjadi. Minyak jelantah memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan menjadi bahan bkar biodesel karena memiliki asam lemak yang tinggi (Hamsyah et al., 2016).
Biodesel merupakan bahan bakar alternatif dari sumber terbarukan (renewable), untuk mesin diesel. Negara Indonesia adalah negara dengan sumber daya alam yang melimpah, sehingga sumber minyak nabati yang melimpah pun dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pada pembuatan biodesel. Minyak goreng bekas merupakan salah satu bahan baku yang memiliki peluang untuk pembuatan biodesel karena masih mengandung asam lemak bebas. Umumnya minyak goreng memiliki kandungan asam lemak yang tinggi , Oleh karena itu transesterifikasi dengan bantuan katalis basa NaOH atau KOH tidak tepat. Alternatif katalis
lain adalah basa padat, salah satunya CaO. Kelebihan dari CaO yaitu lebih ekonomis dan juga memiliki tingkat kelarutan yang rendah dalam methanol (Hidayati et al., 2017).
Proses pengubahan minyak jelantah menjadi biodesel adalah melalui reaksi transesterifikasi yaitu mengubah trigliserida dalam minyak dengan metanol dan katalis basa menjadi metil ester. Berdasarkan proses atau cara pembuatan biodesel secara kimia ini melalui reaksi yang disebut dengan reaksi transesterifikasi. Adapun katalis yang dapat digunakan pada reaksi transesterifikasi dari biodesel ini yaitu katalis padat CaO yang terkandung di dalam kulit telur ayam ras. Kandugan CaCO3 didalam kulit telur sekitar 94% berat, dan sisanya adalahmagnesium karbonat, kalsium fosfat dan bahan organik. Oleh karena itu dapat diharapkanbahwa kulit telur dapat digunakan sebagai sumber CaO yang mempunyai kemurnian tinggisehingga mampu berperan sebagai katalis dalam reaksi transesterifikasi minyak dan metanolmenjadi biodesel. Sumber bahan baku (kulit telur) tersedia cukup banyak dan pada saat inihanya dibuang (tidak dimanfaatkan), oleh karena itu memanfaatkan kulit telur sebagai katalismerupakan usaha yang cukup relevan untuk mengurangi dampak lingkungan dan menurunkanbiaya produksi biodesel (Miskah et al., 2016)
Biodesel adalah bahan bakar mesin diesel yang terbuat dari sumber daya hayati yang berupa minyak lemak nabati atau lemak hewani. Senyawa utamanya adalah ester. Biodesel dapat dibuat dari transesterifikasi asam lemak. Asam lemak dari minyak lemak nabati direaksikan dengan alkohol menghasilkan ester dan produk samping berupa gliserin yang juga bernilai ekonomis cukup tinggi (Wahyudi et al., 2020). Menurut penelitian Aini et al. (2020) mengatakan bahwa kualitas biodesel yang berbahan baku minyak jelantah dan katalis cangkang telur ayam ras dengan perlakuan suhu berbeda hanya berbeda nyata pada uji bilangan asam, sedangkan untuk uji viskositas dan kadar air tidak berpengaruh secara signifikan. Kualitas biodesel yang dihasilkan sesuai dengan SNI biodesel yang telah ditetapkan.
Kebaruan / Originality
Berdasarkan perencanaan yang dilakukan, silahkan kembangkan pelaksanaan rencana penyelesaian masalah dengan melakukan percobaan berikut!
Alat dan Bahan
Alat
Lumpang dan alu
Furnace
Neraca analitik
Ayakan 100 mesh
Hot plate
Corong pisah
Gelas kimia 500 mL
Gelas 250 mL
Gelas ukur 250 mL
Gelas ukur 100 mL
Gelas ukur 50 mL
Kaca arloji
Spatula
Statif dan klem
Bahan
Minyak jelantah
Cangkah telur ayam ras
Aquades
Methanol
Asam asetat
Prosedur Kerja
Pembuatan Katallis
Menyaring minyak jelantah menggunakan saringan untuk menghilangkan kotoran.
Mendiamkan minyak jelantah yang telah disaring selama 1 hari. Kemudian memisahkan minyak dengan endapannya.
Pembuatan Katallis Penjernihan minyak jelantah
Menimbang 20 gram cangkang telur, kemudian mencuci sampai bersih dan menumbuk cangkang telur menggunakan lumpang dan alu
Mengabukan menggunakan furnace selama 1 jam pada suhu 150 C
Mengayak menggunakan ayakan 100 mesh.
Mengkalsinasi pada suhu 900 C selama 8 jam sehingga menghasilkan katalis CaO
Kemudian mencampurkan aquades ke dalam minyak dengan perbandingan 1:1 (misalnya : 250 mL minyak : 250 mL aquades). Setelah itu, memanaskan campuran pada suhu 100 C sampai aquades tersisa setengah dari jumlah awal.
Mengendapkan selama 30 menit kemudian memisahkan minyak dari pengotor sampai bersih.
Memanaskan minyak jelantah bersih pada suhu 55 C, kemudian mencampurkan dengan larutan (100 mL methanol dan 5 gram katalis CaO) menggunakan kecepatan pengadukan 700 rpm selama 2 jam dan mendinginkan.
Setelah itu memisahkan biodiesel dan gliserin yang mengendap menggunakan corong pisah.
Selanjutnya, menambahkan aquades yang sudah dicampur dengan CHCOOH dengan perbandingan 2:1 (aquades dan asam asetat) dengan volume 100:50 mL.
Mengaduk dan mendiamkan campuran selama 30 menit pada suhu 25 C.
Selanjutnya memisahkan biodesel dari air, kemudian memanaskan pada suhu 110 C selama 30 menit sehingga menghasilkan biodiesel murni.
Menghitung rendemen yang dhasilkan ada percobaan
Penguraian / Eleboration
Buatlah tabel hasil pengamatan sesuai percobaan yang sudah dilakukan
Setelah selesai mlakukan percobaan, hubungkanlah percobaan yang sudah kalian lakukan dengan STEM!
Science
Technology
Engineering
Mathematics
Program Studi Pendidikan Kimia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat
2023