Fakta
Penggunaan pupuk anorganik atau kimia di Indonesia terus meningkat tanpa terkendali. Kondisi ini dikhawatirkan dapat memicu sejumlah masalah besar. Selain penurunan kualitas tanah, pencemaran lingkungan, hingga ancaman bagi keseha tanmanusia dapat terjadi. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) Dedi Nursyamsi, Fakta di lapangan menunjukkan bahwa penggunaan pupuk kimia saat ini sudah tidak tak terkendali. Hasil temuan bahwa banyak petani mengunakan pupuk urea yang melebihi takaran. Seharusnya dalam satu hektar lahan cukup 2,5 kuintal pupuk kimia, justru malah sampai satu ton. Bahkan banyak petani memakai pupuk kimia dalam level sangat ekstrem yaitu tujuh sampai 10 jenis kimia seperti pestisida, insektisida, dan bakterisida secara bersamaan. Ini dilakukan untuk mengusir hama di lahan pertanian mereka.
Potensi lain yang membahayakan adalah resistensi organik klorin yang terdapat dalam kandungan pupuk kimia tersebut. Klorin dalam jumlah yang melebihi batas ambang wajar memiliki daya racun yang luar biasa dan dapat tersimpan di dalam tanah maupun air. Apabila klorin yang meresap ke dalam tanah akan membuat mikroba penyubur tanah menjadi mati. Bakteri pelarut dan dekomposer juga akan mati. Akibatnya, tanah menjadi tandus, kering-kerontang. Selain itu, klorin yang mudah larut dalam air pun bisa ikut hanyut bersama air hujan kemudian masuk ke dalam perairan seperti sungai, danau, kolam, dan air sumur atau sumber air tanah lainnya.
Kelancaran / Fluency
Setelah membaca wacana di atas, buatlah kelompok terdiri dari 3-5 mahasiswa dan lakukanlah diskusi dengan teman sekelompok. Perhatikan permasalahan secara jelas pada wacana tersebut, apa saja permasalahan yang terdapat pada wacana tersebut!
Prinsip kimia hijau manakah yang harus di penuhi serta bagaimana rencana atau upaya apa saja yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi masalah tersebut ?
Keluwesan / Flexibility
Dari beberapa rencana dan solusi yang telah kamu dapatkan, Pilihlah satu dan uraikan apa saja manfaat penggunaannya dan bagaimanakah peranannya dalam prinsip kimia hijau ?
Tujuan Percobaan
Membuat pupuk organik cair sebagai pupuk alami yang ramah lingkungan.
Dasar Teori
Kelapa merupakan komoditas strategis yang memiliki peran sosial, budaya dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Manfaat tanaman kelapa tidak hanya terletak pada daging buahnya tetapi seluruh bagian tanaman kelapa mempunyai manfaat yang besar yaitu mulai dari batang pohon, sabut, tempurung hingga air kelapa. Air kelapa terkadang hanya menjadi limbah yang terbuang percuma yang tidak termanfaatkan. Padahal limbah air kelapa dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair. Dari berbagai literatur ternyata air kelapa mengandung nutrisi penting seperti karbohidrat, gula, mineral, asam amino dan lain-lain.
Pupuk Organik Cair (POC) bisa dihasilkan dari hewan dan tumbuhan termasuk limbah sayuran dan buah-buahan, seperti air kelapa dengan proses fermentasi, dan berbentuk cairan (Manuel, 2017). Limbah air kelapa yang tidak dimanfaatkan oleh masyarakat bisa dijadikan bahan dasar pembuatan pupuk organik yang dapat dipakai untuk merawat tanaman di rumah atau bahkan bisa diproduksi dalam jumlah banyak oleh kelompok masyarakat untuk dikomersilkan (Aini, et. al. 2022).
Pemberian pupuk organik bermanfaat untuk meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah serta memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah (Permentan No. 70/Permentan/SR.140/10/2011). Serta sangat berguna dalam peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas serta mengurangi pencemaran lingkungan (Simanungkalit, 2010).
Untuk memanfaatkan air kelapa menjadi pupuk organik cair (POC) dibutuhkan proses perombakan atau dekomposisi melalui peran mikroorganisme yang lebih dikenal dengan istilah fermentasi. Pada proses permentasi, mikro organisme akan merombak bahan-bahan organik sehingga menghasilkan kandungan unsur hara yang mudah diserap oleh tanaman.
Kebaruan / Originality
Berdasarkan perencanaan yang dilakukan, silahkan kembangkan pelaksanaan rencana penyelesaian masalah dengan melakukan percobaan berikut!
Alat dan Bahan
Alat
Panci Kompor
Pengaduk / sendok Pisau
Wadah pakai penutup kapasitas 5 liter (alternatif drum/jerigen)
Bahan
Air kelapa 1 Liter
Gula merah 100 gram
EM4
Air
Prosedur Kerja
Menyiapkan limbah air kelapa, lalu disaring.
Menyiapkan molase. Molase dibuat dengan cara melarutka gula pasir atau gula merah dengan 250 ml air bersih lalu dipanaskan sampai mendidih, selanjunya didinginkan.
Menyiapkan wadah, masukkan 1 liter air kelapa ke dalam wadah dan larutan gula.
Tambahkan EM4 sebanyak 2 sendok makan. Aduk semua bahan agar tercampur.
Tutup rapat dan simpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung.
Lakukan pengadukan larutan tersebut setiap hari selama 1 menit lalu tutup Kembali.
Pengadukan dilakukan mulai hari ke 2 sampai hari ke-10.
Pada hari ke-10 pupuk organik cair dari air kelapa sudah bisa digunakan ke tanaman.
Proses fermentasi dianggap berhasil ditandai dengan timbulnya bau seperti bau tape atau tidak berbau busuk.
Penguraian / Eleboration
Buatlah tabel hasil pengamatan sesuai percobaan yang sudah dilakukan
Setelah selesai mlakukan percobaan, hubungkanlah percobaan yang sudah kalian lakukan dengan STEM!
Science
Technology
Engineering
Mathematics
Program Studi Pendidikan Kimia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat
2023